Jumat, 18 November 2011
Anatomi Daun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu organ tumbuhan yang memilki peran penting bagi kehidupan tumbuhan yaitu daun . Sebab di daun terjadi suatu proses yang dinamakan proses fotosintesis, yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusi ke seluruh organ untuk pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan karena umumnya bersifat sementara.
Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti kesedian air, hanya kadar garam yang tinggi dalam air di sekitar tumbuhan juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun.
Daun yang lengkap terdiri dari atas helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (vagina). Bentuk dan ukuran daun tumbuhan berbiji sangat bervariasi. Seperti halnya batang dan akar, daun juga tersusun atas beberapa sistem jaringan yaitu, jaringan pelindung, jaringan dasar yang menyusun mesofil daun dan jaringan pengangkut.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana bentuk anatomi daun ?
2. Bagaimana perbedaan daun monokotil dan dikotil ?
3. Bagaimana struktur anatomi dari daun monokotil dan dikotil ?
4. Apa saja derivat-derivat yang ada pada daun monokotil dan dikotil ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan daun monokotil dan dikotil.
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur daun monokotil dan dikotil.
3. Untuk mengetahui apa saja derivat-derivat yang ada pada daun monokotil dan dikotil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Daun yang mempunyai helaian daun (lamina) umumnya menampilkan secara jelas spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis pada laminanya. Daun terdiri atas sistem kulit, sistem vascular, dan sistem jaringan dasar. Karena daun umumnya mengalami pertumbuhan sekunder maka epidermis tetap sebagai penyusun sistem kulit.
Struktur daun
Umumnya ada sua tipe daun, yaitu
1. Daun dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil
2. Daun isobilatelar disebut juga isolateral atau ekuifasial umumnya pada tumbuhan monokotil.
Daun dorsiventral biasanya tubuh dalam arah horizontal dengan permukaan atas dan bawah yang berbeda, permukaan atas memperoleh penyinaran yang lebih kuat dibanding permukaan bawah. Sebagian besar daun dikotil dorsiventral.
a) Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
b) Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
c) Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
d) Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
e) Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.
Daun isobilateral menggantung vertikal sehingga kedua permukaan daun menerima sinar matahari langsung dengan jumlah yang seimbang. Daun isobilateral mempunyai struktur yang seragam pada permukaan atas dan bawah. Sangat sedikit tumbuhan dikotil dan sebagian besar tumbuhan monokotil mempunyai daun isobilateral.
Daun terdiri atas sistem jaringan dermal (yaitu epidermis), jaringan pembuluh dan jaringan dasar (menempati daerah mesofil). Daun umumnya tidak memepunyai pertumbuhan sekunder. Kadang hanya terdapat sedikit dalam tangkai daun dan dalam tulang daun yang besar, epidermis pada daun tetap sebagai sistem jaringan dermal. Pada sisik tunas dapat terbentuk periderm.
Jaringan pada daun terdiri dari :
A. Epidermis
Merupakan lapisan daun yang paling luar. Jaringan epidermis ada dua yaitu; epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis umumnya transparan karena tidak memiliki kloroplas. Di epidermis terdapat stomata (tunggal: stoma) yang berperan sebagai alat respirasi tumbuhan. Stomata umumnya terletak di epidermis bawah. Pada tumbuhan air, biasanya stomata banyak terdapat di epidermis atas.
Atas dasar susunan sel tetangga di sekitar sel penutup, stomata pada daun dibedakan atas :
1. Tipe anomositik : yaitu sel tetangga serupa dengan sel epidermis lainnya,
2. Tipe anisositik : yaitu sel penutup dikelilingi tiga sel tetangga yang tidak sama.
3. Tipe parasitik : yaitu sel penutup didampingi satu atau lebih sel tetangga yang sumbu memanjangnya sejajar dengan sumbu sel penutup.
4. Tipe diasitik : tiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang dinding bersamanya tegak lurus pada sumbu sel penutup.
5. Tipe aktinositik : stoma dikelilingi oleh beberapa sel tetangganya yang tersusun melingkar.
Gambar stomata
Selain itu terdapat trikoma yang merupakan derivate epidermis. Trikoma adalah tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel. Trikoma dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan.
1. Trikoma non glandular (bukan rambut kelenjar)
Bentuk dan susunannya bermacam-macam, dapat berupa sel tunggal sederhana, berbentuk sisik, berupa sederet sel yang berbentuk percabangan atau gabungan dari beberapa deret sel.
2. Trikoma glandular (rambut kelenjar)
Trikoma ini mengeluarkan berbagai zat misalnya garam, gula, terpen dan lain-lain sehingga dinamakan kelenjar. Jenisnya bermacam-macam misalnya :
1. Trikoma hidatoda
2. Kelenjar garam
3. Kelenjar madu
4. Rambut gatal
Tipe-tipe trikoma
Penataan sel-sel epidermis yang rapat dan kehadiran kutikula dan stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan fungsi daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Stomata mungkin terdapat pada kedua permukaan daun, atau mungkin hanya terdapat pada salah satu permukaan.yang paling umum adalah pada permukaan bawah. Daun yang mempunyai stomata dikedua permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila hanya terdapat pada salah satu permukaan saja maka disebut daun hipostomatik.
Epidermis daun tersusun dari berbagai tipe sel, yaitu sel epidermis yang menyusun massa pokok jaringan epidermis, sel penutup stomata, didampingi sel pengiring, berbagai trikoma, sel silika dan sel gabus pada Gramineae, sel kipas pada berbagai tumbuhan monokotil dan sel serabut. Struktur diding epidermis daun sangat bervariasi, ciri khas yang paling umum adalah adanya kutin dalam diding, khususnya dinding luar dan lapisan kutikula di permukaan epidermis. Litosit merupakan modifikasi sel sel epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal CaCO3.
B. Mesofil
Mesofil adalah jaringan dasar daun yang dikelilingi epidermis, atau yang terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah, dan diantara tulang-tulang daun terdiri atas parenkima berdinding tipis. Mesofil biasanya terspesialisasi sebagai jaringan fotosintetik. Mesofil umumnya berdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan sponsa. Jaringan palisade terdiri atas sel-sel memanjang tegak lurus terhadap epidermis dan teratur seperti deretan tiang. Parenkim sponsa tampak kurang teratur.
1. Selubung Berkas Vaskular
Berkas vaskular daun dibungkus dengan struktur yang disebut selubung/seludang berkas vaskular kecuali pada beberapa tumbuhan air dan tumbuhan paku yang lembut. Selubung berkas pengangkut tersusun dari sel-sel parenkim yang memanjang dengan sumbu tulang daun.
2. Komponen Berkas Vaskular
Komposisi berbagai ukuran berkas vaskular menunjukan perbedaan secara kuantitatif dan kualitatif. Berkas yang paling besar mengandung xilem dan floem yang jumlahnya sebanding dengan yang ada pada tangkai daun atau lacak daun. Pada berkas yang kolateral xilem terletak disisi adaksial dan floem disisi abaksial.
3. Struktur Penguat
Pada banyak daun struktur penguat tidak begitu nampak berkembang dibanding dengan yang ada di batang dan sebagian besar kekuatan daun tergantung pada tatanan sel-sel dan jaringan. Pada daun dengan helaian yang pipih mesofil yang lunak memperoleh kekuatan sebagian dari sistem vaskular yang menyebar kesemua tempat.
Epidermis mempuyai peran dalam pemberian kekuatan melalui tatanannya yang rapat dan dinding kuat yang kaya kutin dan pada permukaan luarnya berlapis kutikula yang keras. Pada beberapa tumbuhan khususnya rerumputan epidermis berlignin dan bersilika.
4. Struktur Sekretori
Struktur sekretori yang berperan dalam sekresi air dan zat-zat lainnya merupakan ciri umum daun. Banyak struktur sekretori daun terdapat pada epidermis. Zat-zat yang dihasilkan sruktur sekretori dapat dilepaskan dari sel atau tetap berada dalam sel dan baru terlepas apabila selnya mengalami disintegrasi.
Kelenjar banyak terdapat pada daun berhelaian dan katafil. Kehadiran kelenjar tersebut pada tangkai daun dan pada gigi-gigi tepi helaian daun mempunyai arti yang besar dalam taksonomi karena posisinya tetap pada spesies, atau bahkan pada varitas.
D. Tangkai Daun
Jaringan penguat tangkai daun adalah kolenkim dan sklerenkim. Ciri-ciri anatomi utama tangkai daun:
1. Epidermis
Epidermis tangkai daun tersusun dari sel-sel rapat, memanjang secara radial atau membujur tanpa ruang antar sel. Dinding luar sel-sel epidermis biasanya mengalami kutikularisasi.
2. Hipodermis
Umumnya hipodermis berlapis yang terdiri atas sel-sel kolenkima terdapat tepat dibawah epidermis tangkai daun.
3. Jaringan dasar
Tepat di bawah hipodermis terdapat jaringan dasar yang tersusun dari sel-sel parenkima berdinding tipis denga ruang antar sel nyata.
2.2 Macam-macam daun
v Daun Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.
Umumnya daun dikotil herbamesofilnya tidak berdiferensiasi, jaringan palisade tidak ada atau perkembangannya sedikit, volume antar selnya besar, daunnya tipis, epidermis berkutikula tipis, stomata sejajar epidermis atau agak menonjol.
Jaringan penguat pada daun dikotil adalah kolenkima atau skelenkima dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan penyokong dari helai daun. Kolenkima terdapat sepanjang tulang daun yang besar dibagian atas dan bagian bawahnya serta dibagian xylem dan floem yang tak berfungsi untuk penghantar. Sklerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh atau sklereida dalam mesofil.
1. Epidermis
Permukaan atas dan bawah daun tertutup oleh satu lapis epidermis. Dinding luar epidermis biasanya tebal, dan dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Permukaan luar epidermis sering dilapisi kutikula tipis atau tebal. Lapisan kutikula ini tersusun dari kutin. Akibat dinding luar epidermis tebal dan berkutin, air tidak dapat melewatinya dengan cepat dan transpirasi dari permukaan epidermis sangat berkurang, hanya sedikit air yang menguap melalui transparasi. Pada daun dikotil yang lebar, stomata terletak secara acak. sejajar dengan sumbu panjang daun.
2. Jaringan mesofil
Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara tulang-tulang daun terdiri atas parenkima berdinding tipis. Jaringan ini membangun bagian utama dalam daun. Umumnya mesofil berdiferensiasi menjadi dua tipe yaitu, parenkima palisade atau jaringan palisade dan parenkima sponsa atau jaringan sponsa.
3. Penguat daun
Ibu tulang daun dan tulang cabang berfungsi untuk memperkuat daun. Jaringan-jaringan penting yang member kekuatan mekanik terhadap daun adalan kolenkima dan sklerenkima, parenkima turgid dan xylem berkayu.
4. Sistem pengangkut
Jaringan yang membangun sistem pengangkut terletak di dekat atau di pusat ibu tulang daun. Sel-sel parenkima sistem pengangkut biasanya terdapat di pusat lingkaran. Bagian lingkaran tersusun dari xylem (ke arah permukaan atas) yang tersusun dari trakea, trakeida, serabut kayu dan parenkima kayu. Xylem berfungsi menyalurkan air, bahan makanan mentah dan juga member kekuatan mekanik pada daun. Sedangkan floem terdiri atas bulu tapis, sel pengiring dan parenkima floem. Floem berfungsi dalam translokasi bahan makanan siap (hasil fotosintesis) dari mesofil daun.
6. Tulang daun
Struktur tulang daun yang besar kurang lebih sama dengan ibu tulang daun. Tulang daun melintas dari pangkal helaian daun menuju keujung atau tepi daun, tulang daun mengalami penurunan ukuran dan strukturnya sederhana.
7. Selubung berkas pengangkut
Pada tumbuhan dikotil selubung berkas pengangkut disebut juga sebagai parenkima pembatas (border parenchyma). Selubung berkas pengangkut daun dikotil biasanya terdiri atas sel-sel memanjang sejajar dengan jalur berkas vascular dan mempunyai dinding yang setipis dengan dinding mesofil di dekatnya.
Contoh tumbuhan dikotil adalah kacang tanah.
epidermis bawahparenkim palisadeepidermis atasparenkim spons
v Daun Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Daun tumbuhan monokotil beragam dalam bangun dan struktur, dan beberapa mirip dengan daun dikotil.daun monokotil terdiri atas tangkaian dan helaian daun , namun kebanyakan berdiferensiasi menjadi helaian dan pelepah, dan helaiannya berupa relatif sempit. Secara tipikal tulang daun sejajar.
1. Epidermis
Epidermis terdapat pada permukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis uniseriat dan tersusun dari sel-sel bangun bulat telur. Dinding luar sel epidermis mengalami kutikularisasi. Epidermis atas mudah ditentukan karena pada sel epidermis atas terdapat sel kipas dan xylem lebih dekat dengan epidermis atas. Stomata terdapat pada kedua lapisan epidermis. Pada daun memanjang dan ramping yang khas pada monokotil dan tumbuhan berkonus, stomata tersusun.
2. Mesofil
Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi parenkima palisade dan sponsa, daun isobilateral, mesofil tersusun dari sel-sel mengandung kloroplas, bentuk isodiametris, berdinding tipis teratur rapat, dalam mesofil ruang-ruang antar sel berkembang dengan baik.
3. Berkas vaskular
Berkas vaskular kolateral tertutup seperti yang terdapat pada batang monokotil. Kebanyakan berkas vaskular berukuran kecil, namun berkas vaskular yang cukup besar juga terdapat pada interval yang teratur.
Di dalam berkas vascular, xylem ke arah permukaan atas sedangkan floem kea rah permukaan bawah daun. Biasanya berkas vascular diselubungi oleh slubung berkas pengangkut yang tersusun dari sel-sel parenkim berdinding tipis.
mesofilBerkas pengangkutepidermis atas
epdermis bawah |
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Umumnya ada sua tipe daun, yaitu
1. Daun dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil
2. Daun isobilatelar disebut juga isolateral atau ekuifasial umumnya pada tumbuhan monokotil.
Struktur dari pada daun :
1. Epidermis
2. Mesofil
3. Sistem vascular
4. Penguat daun
5. Tangkai daun
Perbedaan daun monokotil dan dikotil adalah :
Dikotil memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) sedangkan monokotil hanya memiliki satu daun lembaga.
3.2 Saran
Bagi para penggemar tumbuhan kiranya dapat lebih memperhatikan daun pada tumbuhan yang di pelihara, karena daun adalah tempat kelangsungan dari tumbuhan itu sendiri.
Datar Pustaka
Ahmad yusna, 2005, Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan, Jurusan Biologi, UNG
Anonim, 2006. Ciri-ciri dan perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, tersedia di :
http://organisasi.org/cii-ciri_perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil
Anonim, 2010. Anatomi tumbuhan berbiji dikotil, tersedia di :
Fitrianto herry, 2009. Tumbuhan monokotil dan dikotil, tersedia di :
Setjo susetyoadi dkk, 2004. Anatomi tumbuhan, Jica, Malang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………….. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….. 2
2.1 Pengertian Daun …………………………………………………. 2
2.2 Macam-macam Daun ……………………………………………. 7
BAB III PENUTUP ……………………………………………………….. 11
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 11
3.2 Saran …………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat, karunia dan ijin-Nya, makalah ini dapat diselesaikan.
Tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu sehingga makalah yang berjudul “Daun Dikotil dan Monokotil” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua terutama bagi penulis sendiri dalam mempelajari struktur anatomi dari pada daun.
Gorontalo, Januari 2011
Penulis
Langganan:
Postingan (Atom)