Orchidales
Orchidales merupakan satu bangsa tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
A. Ciri-ciri
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian anggrek dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
1. Perakaran
Memiliki akar serabut. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
2. Batang
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
3. Daun
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Seperti halnya tumbuhan lain, anggrek juga memiliki banyak variasi pada daunnya. Variasi daun ini antara lainbisa dilihat langsung dari warna maupun bentuknya. Beberapa variasi bentuk daun anggrek tersebut dikelompokan sebagai berikut :
a) Bentuk silindris, bentuk daun panjang dan tumpul berdaging sehingga tampak seperti pensil
b) Bentuk talang, helaian daun kiri dan kanan membentuk sudut (melengkung seperti huruf “V” ), menyerupai talang contohnya Aerides, Rhynchostylis, Ascocentrum, Cymbidium, dll.
c) Bentuk sendok, bentuk daun lonjong dan memanjang, relatif datar misalnya Bulbophyllum dan Catileya
d) Bentuk roset, cirinya daun mengimpit batang atau pangkal daun di bagian atasnya. Misalnya pada Phalaenopsis dan Oberonia.
4. Bunga
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
5. Buah anggrek
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
B. Tipe Pertumbuhan Anggrek
a. Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
b. Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Bayangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Bayangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
C. Habitat
1. Anggrek epifit
Yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
Dendrobium sp
2. Anggrek terestrial,
Yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp. Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
3. Anggrek litofit
Yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
Dendrobium phalaenopsis
4. Anggrek saprofit
Yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.
Goodyera sp
D. Syarat Pertumbuhan
1. Iklim
a. Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
b. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
c. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
d. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
2. Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
a. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
- Serat Pakis yang telah digodok.
- 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
- Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
- Ijuk.
- Potongan batang pohon enau.
- Arang kayu .
- Pecahan genting/batu bata.
- Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya. Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
- Media untuk anggrek Terrestria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
- Media untuk anggrek semi Terrestria : Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
- Dendrobium phalaenopsis
- Onchidium Papillo
- Phaphilopedillum Bellatum
- Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
- Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.
E. Klasifikasi
Terbagi menjadi 2 famili yaitu :
1. Family Apostasiaceae
Memiliki Ciri-ciri :
- Terna terestrial dengan rimpang pendek dan batang tidak bercabang-cabang
- Daun memanjang, bertangkai, dan bertulang melengkung
- Bunga kecil, banci, aktinomorf atau zigomorf, tersusun dalam bulir yang mempunyai daun daun pelindung
- Hiasan bunga terdiri atas 6 daun-daun tenda bunga yang menyerupai mahkota
- Benang sari 3 atau 2, satu dari lingkaran dalam dengan satu dari lingkaran luar yang terletak dalam bidang median, atau dua dari lingkaran dalam dengan satu dari lingkungan luar yang mandul
- Tangkai sari berlekatan pada pangkalnya dan berlekatan pula dengan tangkai putik
- Kepala sari bebas, beruang 2 memanjang dan membuka dengan celah yang membujur
- Bakal buah tenggelam, beruang 3 dengan tembuni di sudut-sudut
- Tangkai putik langsing, kepala putik 3
- Buah kendaga dan biji kecil dan banyak
Neuwiedia borneensis Apostasia wallichii
2. Family Orchidaceae
- Terna perenial dengan perawakan beragam
- Sebagian besar epifit, tetapi ada pula yang saprofit dan terestrial
- Mempunyai rimpang, akar seperti umbi
- Batang berdaun atau tidak, pangkal seringkali menebal membentuk umbi semu yang mempunyai akar-akar yang mengandung klorofil
- Daun berseling, biasanya tersusun dalam 2 baris, agak tebal, berdaging
- Pangkal berubah menjadi upih yang hampir seluruh tertutup dan memeluk batang
- Bunga mempunyai bentuk dan warna yang indah
- Biasanya banci, zigomor, jarang terdapat bunga berkelamin tunggal yang berumah 1
- Benang sari 2 atau 1, terdiri dari benang sari lateral pada lingkaran dalam atau median dari lingkaran luar
- Kepala sari menghadap ke dalam, beruang 2, membuka dengan celah membujur
- Bakal buah tenggelam, beruang 1 dengan 3 tembuni pada dindingnya,
- Tangkai putik dengan tangkai sari berlekatan membentuk suatu tiang (Columna)
- Suku ini meliputi 20.000-an jenis yang terbagi dalam sekitar 500-an marga yang tersebar di daerha tropis dan daerah iklim sedang
Leptidea sinapis Ophrys holoserica
Dendrobium spectabile
Datar Pustaka
Tjitrosoepomo, gembong. 2004. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : gajah mada university press
http://amiere.multiply.com/journal/item/113/Budidaya_Anggrek